Saturday 13 October 2012

BPK Siap Audit KPK


Hadi Purnomo
BADAN Pemeriksa Keuangan (BPK) siap melakukan audit kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas permintaan Komisi III DPR. BPK telah bertemu dengan KPK untuk membicarakan kriteria audit.
Hal itu diungkapkan Ketua BPK Hadi Purnomo di Istana Negara, Jakarta, belum lama ini. Pihaknya berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua lembaga yang mengelola keuangan negara.
"UUD Pasal 23E ayat 1 menyebutkan BPK berwenang untuk memeriksa semua pengelola keuangan negara," kata Hadi.
Dengan kewenangan tersebut, BPK berhak untuk mengaudit seluruh lembaga yang menggunakan keuangan negara.
"Semua lembaga bisa diaudit, bukan KPK saja, DPR juga bisa diaudit. Kalau KPK minta BPK mengaudit, kenapa tidak? Semua lembaga negara bisa diaudit. BPK berwenang memeriksa seluruh pengelola keuangan negara," katanya.
BPK telah menerima permintaan Komisi III DPR untuk memeriksa KPK pada Juni 2012. BPK kemudian bertemu dengan DPR sebagai pihak yang meminta dan KPK yang akan diperiksa.
"Setelah kami menanyakan kepada pihak yang meminta, apa tujuan pemeriksaan, apa sasaran, apa harapan, kami menyesuaikan dengan kewenangan. Lalu kami datang ke KPK bahwa kami akan melaksanakan pemeriksaan. Setelah kriteria-kriteria kami tentukan bersama, KPK sepakat," jelasnya.
Hadi menjelaskan KPK sebagai lembaga yang akan diperiksa bisa tidak menyepakati terhadap hal-hal yang akan diperiksa. Mengenai tujuan dan harapan DPR terhadap pemeriksaan lembaga KPK, Hadi tidak bisa menjelaskan karena dilarang oleh undang-undang.
"Untuk data teknis, saya tidak boleh diumumkan sebelum laporan diselesaikan. Itu aturan undang-undang. Aku yang kena nanti. Ya nanti setelah selesai laporan," tambahnya.

Sunday 7 October 2012

Jorge Lorenzo Kembali Kunjungi Indonesia


Jorge Lorenzo kembali menyambangi Indonesia untuk keenam kalinya. Pembalap MotoGP tim Yamaha Factory Racing itu akan ada di Jakarta pada akhir Oktober ini untuk Meet & Greet bersama 300 fans dan konsumen.
Selain itu 20 fans dan konsumen beruntung ikut makan malam satu meja dengan Lorenzo. Cara mewujudkan mimpi ketemu Lorenzo ini dengan membeli Jupiter Z1 periode 17 September sampai 17 Oktober 2012. Yamaha akan mengundi 300 orang yang beruntung pada 18 Oktober 2012.
Saat Meet & Greet, Yamaha memberikan kesempatan mereka yang beruntung untuk foto bersama Lorenzo. Kegiatan Lorenzo lainnya akan fun riding dengan Yamaha Riders Club (YRC) dan pembalap Yamaha Indonesia.
"Berkunjungnya Lorenzo ke Jakarta untuk memberikan kesempatan fans dan konsumen bertemu dengannya. Dan sebagai bentuk rasa terimakasih kepada konsumen yang setia membeli dan menggunakan produk kami," jelas Indra Dwi Sunda, PR Corporate & Communication Head Yamaha Indonesia, dalam rilis yang didapat Okezone, Selasa (2-10).
Terakhir kali Lorenzo ke Indonesia pada Januari tahun ini dalam peluncuran resmi New Jupiter Z White. Dia juga datang bersama rekan setimnya Ben Spies. Kunjungan perdana Lorenzo di 2008 untuk launching Vega ZR, di 2009 launching Jupiter Z, di 2010 peluncuran Lexam.
Tahun 2011 pembalap Spamyol itu ke Bali untuk syuting TVC New Jupiter Z White dan bertemu fans.

Tugas Guru tak Hanya Mengajar, tapi Mendidik


Pengamat pendidikan Darmaningtyas mengatakan tugas guru bukan sekadar mengajar atau menanamkan aspek akademik, tetapi juga mendidik dan mempersiapkan anak didiknya agar mampu menyelesaikan persoalan kehidupannya secara mandiri dan positif.

"Para guru tak harus khawatir kehilangan kewibawaan jika akrab dengan peserta didiknya. Guru yang menjaga jarak dengan muridnya untuk alasan kewibawaan, sesungguhnya sedang menutupi kekurangan atau kelemahannya," kata dia di Purbalingga, belum lama ini.

Darmaningtyas mengatakan hal ini usai menjadi pembicara dalam Lokakarya Peningkatan Kualitas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Tahun 2012 di Ruang Ardi Lawet Sekretariat Daerah Purbalingga.

Terkait kasus penusukan yang dilakukan seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Rembang, Purbalingga, kepada temannya hingga tewas, dia mengatakan, kasus penusukan yang dilakukan oleh Nur sehingga menewaskan Muhamad Ardian sebenarnya tidak akan terjadi jika terdapat pola relasi dan komunikasi yang baik antara guru dan anak didik.

"Kalau melihat latar belakang keluarga Nur, kita tidak bisa mengharapkan adanya pola komunikasi yang baik antara Nur dengan keluarganya," kata dia yang juga anggota Dewan Penasihat 'Center for The Betterment of Education' (CBE).

Akan tetapi, kata dia, Nur akan tertolong jika pihak sekolah terutama para guru memiliki pola relasi yang baik dengan murid. Dalam hal ini, lanjutnya, guru menjadikan murid sebagai kawan sehingga anak didik pun tidak sungkan 'curhat' dengan gurunya.

Ia mengatakan Nur yang selama ini menjadi objek 'bullying' (kekerasan, red.) berupa ejekan, hanya bisa memendam semua persoalannya sendiri. Menurut dia, kondisi tersebut diperparah dengan tayangan berita-berita kriminal di media massa yang secara tidak langsung memengaruhi alam 

bawah sadar untuk melakukan tindak kejahatan dalam menyelesaikan suatu persoalan.

"Kalau Nur ini memiliki guru yang akrab dan mau menjadikannya seperti kawan, dia pasti akan menyampaikan keluhannya pada gurunya itu. Gurunya tak mungkin tinggal diam, dia pasti akan membantu memecahkan persoalan sehingga tidak akan sampai terjadi kasus seperti ini," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihak sekolah harus membuka mata dan telinga lebar-lebar terhadap kemungkinan adanya indikasi kasus 'bullying' yang menimpa anak didiknya karena kasus kekerasan ini tetap akan memakan korban jiwa maupun raga, baik pada pelaku maupun korban. "Bahkan, tak sedikit kasus bunuh diri yang dipicu 'bullying'," katanya.

Seperti diketahui, seorang siswa SMPN 2 Rembang, Purbalingga, Muhammad Ardian meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat luka tusuk di punggung setelah berkelahi dengan rekannya Nur pada Sabtu (22/9) silam.

Popular Posts